HOME _.:._ BLOG _.:._ BUSINESS _.:._ PHOTO _.:._ SEARCH

Wednesday, January 28, 2009

Nilai Tambah dari Fly Ash (Ampas Batu Bara)

Ampas batu bara atau yang lebih dikenal sebagai fly ash ternyata sangat bermanfaat. Bahan yang dihargai sangat murah, Rp 150 per kilogram ini dapat menambah kekuatan beton. Inovasi ini dilakukan oleh tiga mahasiswa Institut Teknologi Surabaya (ITS) yakni, Tegar Juang Pambudi, Vicho Pebiandi, dan Rahmat Jatmikanto. Mahasiswa jurusan teknik sipil ini mencoba menambahkan fly ash ke dalam campuran beton untuk menghasilkan beton mutu tinggi.


“Dulu dosen saya pernah memberi tahu bahan-bahan yang dicampur pada semen agar lebih kuat dan hemat,” ujar Tegar. Dari bahan-bahan yang diberitahu dosennya dan melihat beberapa aturan terkait pembetonan, mereka menjatuhkan pilihan ke fly ash.


Alasannya bahan tersebut mudah didapat dan harganya murah. Jawa Timur sendiri punya PLTU Paiton dimana fly ash tersedia dengan melimpah. Harga 1 kilogramnya hanya 150 rupiah. “Bahkan kalau membeli dalam jumlah banyak harga bisa jauh lebih murah,” ujar mahasiswa asal Trenggalek ini.


Selain itu fly ash juga memiliki keunggulan lain seperti bisa mencegah crack atau keretakan pada beton. Fly ash juga dapat menjadi bahan yang dapat mereduksi air sehinggga dapat menambah tegangan kekuatan. Namun, pencampuran ini tidak bisa dikerjakan secara sembarang. Sebab, jika penambahan fly ash terlalu banyak, mutu beton justru turun.


”Pengikatan semennya berkurang, sehingga kualitas beton malah turun,” terangnya.

Mereka mencari takaran yang pas untuk penambahan fly ash ke dalam racikan beton. Jadi, disini kita hanya bermain takaran campuran, lalu dicari yang terbaik melalui perhitungan,” tutur mahasiswa angkatan 2006.


Untuk membuat beton biasa maka diperlukan campuran dari batu pecah atau agregat, pasir, semen, dan air. Mereka membuat resep beton baru dengan menambahkan fly ash dan superplastiziser (SP).

Banyaknya fly ash yang dicampurkan adalah 10% dari semen. Dari campuran tersebut, ia membuat 5 beton cor untuk di uji kekuatannya. “Target kami beton ini bisa mencapai 70 Mpa,” tutur mahasiswa berindeks prestasi kumulatif 3,79 ini.


Dua beton dites pada umur tiga hari. Hasilnya lumayan baik yaitu 49 Mpa. Karena beton itu diujikan pada umur 3,7,21 sampai 28 hari. Semakin lama umurnya maka kekuatan beton itu semakin bertambah. Sehingga 49 Mpa pada hari ketiga bila dikonversikan ketika hari ke-28 maka hasil uji bisa mencapai sekitar 70 Mpa.


Selain dari kekuatannya, efisiensi biaya inovasi ini juga patut di acungi jempol. Menurut perhitungan mereka, biaya yang dibutuhkan per meter kubik sekitar Rp 800 ribu.


“Ya, kalau bangun gedung tingkat 10 baru kita tahu jelas bahwa dengan campuran ini sangat hemat,” ujarnya.


Beton inovasi baru ini telah melalui pengujian beton. Beton ampas batu bara ini juga meraih Juara I Indocement Concrete Competition Award 2008 di Jakarta, November lalu. Jurinya berasal dari kalangan akademisi, praktisi, dan pengamat.


“Kami sempat diberondong banyak pertanyaan, tapi untungnya kami sudah diuji oleh dosen-dosen kami, sehingga sudah siap dengan semua jenis pertanyaan,” imbuhnya. Berkat beton ampas batu bara ini pula, mereka berhasil membawa pulang uang tunai Rp 15 juta.

No comments:

Sign up for PayPal and start accepting credit card payments instantly.