HOME _.:._ BLOG _.:._ BUSINESS _.:._ PHOTO _.:._ SEARCH

Wednesday, June 24, 2009

Dampak Negatif Sayur dan Buah Bagi Perokok

Semua orang sepakat kalau sayur dan buah-buahan adalah komoditas yang menyehatkan. Pada sayuran dan buah-buahan terkandung berbagai zat atau senyawa yang dapat mencegah munculnya penyakit dalam tubuh orang yang mengkonsumsinya.

Karena itu, manusia dianjurkan untuk memperbanyak konsumsi sayur dan buah-buahan agar tubuh tetap segar bugar dan terhindar dari berbagai penyakit.

Namun, hal ini tidak berlaku bagi kalangan perokok. Apalagi bagi perokok berat. Pasalnya, konsumsi banyak sayur dan buah bagi kaum perokok justru akan meningkatkan resiko terserang kanker usus besar (kolon) bagi mereka.

Berita ini bukanlah berdasarkan kabar burung atau gosip, tetapi didasarkan oleh sebuah penelitian yang dilakukan sejumlah ahli di kawasan Eropa.

Menurut para ahli, berdasarkan temuan dalam penelitian mereka, para perokok akan mengalami peningkatan resiko terkena kanker kolon akibat mengkonsumsi sayur dan buah-buahan.

Melalui penelitiannya, para ahli di Lembaga Nasional untuk Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan Belanda (RIVM) menemukan bukti kalau konsumsi sayur mayur dan buah-buahan dalam jumlah banyak dapat mengurangi resiko terkena kanker kolon bagi mereka yang tidak merokok. Sebaliknya, konsumsi sayur dan buah-buahan dalam jumlah besar akan berdampak negatif bagi kaum perokok.

“Orang yang mengkonsumsi 600 gr atau lebih sayur dan buah-buahan sehari, akan memiliki resiko 20 hingga 25 persen lebih rendah bagi berkembangnya kanker kolon ditubuhnya dibandingkan dengan orang yang mengkonsumsi sayur dan buah hanya 220 gr atau kurang setiap harinya,” papar RIVM dalam pernyataannya, pekan lalu.

“Namun bagi kalangan perokok, konsumsi sayur dan buah-buahan justru berdampak negatif karena hal itu justru akan meningkatkan resiko terserang kanker kolon. Perlindungan terhadap kanker kolon melalui konsumsi sayur dan buah-buahan bergantung pada kebiasaan merokok,” sebut lembaga itu.

Walaupun begitu, seorang ahli dari RIVM, Hans Vehagen menegaskan kepada AFP kalau hasil penelitian itu menjadikan para perokok berhenti mengkonsumsi sayur dan buah-buahan.

“Terhadap kontradiksi itu, kesimpulannya adalah, silahkan berhenti merokok,” ujarnya.

Dalam penelitiannya, RIVM telah melibatkan sekitar 500.000 orang di 10 negara di Benua Eropa dengan mengamati makanan dan kebiasaan merokokk mereka. Penelitian itu dilakukan selama 8,5 tahun.

Lewat penelitiannya itu, para ahli, dalam laporannya yang dipublikasikan di American Journal for Clinical Nutrition, mengatakan mereka telah menemukan bahwa substansi yang terdapat dalam sayur dan buah-buahan mungkin bisa meningkatkan potensi karsinogen dari asap rokok.

No comments:

Sign up for PayPal and start accepting credit card payments instantly.