HOME _.:._ BLOG _.:._ BUSINESS _.:._ PHOTO _.:._ SEARCH

Wednesday, June 24, 2009

Empuknya Subsidi Hutan Alam

Imperium bisnis pulp dan kertas Sinar Mas dan Raja Garuda Mas benar-benar dahsyat. Setelah HPH tenggelam, kini keduanya menjadi “raja hutan” yang mengkavling jutaan hektare hutan produksi nasional untuk menghidupi pabrik pulp dan kertas yang masih menikmati kayu alam.

Era Bob Hasan, Prajogo Pangestu atau Burhanudin Urai sudah usai. Status “raja hutan”, yakni para pengusaha yang mengkavling areal hutan produksi nasional lewat Hak Pengusahaan Hutan (HPH) jutaan hektare, kini harus pindah tangan. Bukan ke kelompok Kayu Lapis Indonesia (KLI), Hasan Sunarko (Hasko) ataupun Alas Kusuma, tapi justru ke tangan dua baron pulp dan kertas yang garis komando pembinaannya ada di Departemen Perindustrian: Sinar Mas Grup (SMG) dan Raja Garuda Mas (RGM).

SMG berkibar lewat PT Indah Kiat Pulp and Paper (IKPP) yang berlokasi di Riau dan PT Lontar Papyrus Pulp and Paper (LPPP) di Jambi. Sementara RGM punya PT Toba Pulp Lestari (TPL) di Sumatera Utara dan PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) di Riau. Menurut data Asosiasi Pulp dan Kertas Indonesia (APKI) tahun 2007, keduanya punya total kapasitas terpasang sebanyak 4,7 juta ton/tahun atau menguasai 73,3% dari total kapasitas terpasang industri pulp nasional yang sebesar 6,5 juta ton/tahun.

No comments:

Sign up for PayPal and start accepting credit card payments instantly.