HOME _.:._ BLOG _.:._ BUSINESS _.:._ PHOTO _.:._ SEARCH

Wednesday, June 24, 2009

Dana Karbon Dukung Pelestarian Hutan

Dana dari pasar karbon dinilai tetap mendukung upaya konservasi dan pelestarian kawasan hutan sebab kawasan hutan yang mendapat pendanaan tersebut harus menjaga dari kerusakan dan deforestasi.


Direktur kelompok usaha Sulwood, M. Aaron A. Sampetoding menyatakan, publik jangan dulu apriori dengan dana karbon. “Sebab dana dari pasar karbon tetap potensial untuk mendukung upaya pelestarian dan konservasi hutan,” kata dia pekan lalu.


Belakangan, penolakan dana karbon memang kencang disuarakan terutama dari kalangan lembaga swadaya masyarakat (LSM). Dana karbon dinilai tak menyelesaikan persoalan pelestarian hutan sebaliknya malah meminggirkan masyarakat adat disekitar hutan.


Menurut Aaron, pihaknya menghormati pendapat tersebut. Meski demikian dia menyatakan, dengan mengikuti skim pendanaan karbon maka kawasan hutan akan tetap terjaga.


“Dengan mengikuti skim dana karbon, maka kawasan hutan untuk sementara tidak boleh ditebang. Ini tentu saja mendukung kelestariannya,” kata dia.


Saat ini dua unit Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu (IUPHHK) yang berada di bawah kelompok Sulwood sudah mengikat kerjasama dengan Keep The Habitat, lembaga non profit asal Australia untuk memperoleh manfaatan dana karbon.


IUPHHK tersebut berada di Sulawesi Barat, tepatnya di kawasan hutan Mamuju. Sulwood mengikuti jejak PT Inhutani I yang sudah terlebih dahulu mengikat kerjasama dengan Keep The Habitat.


Menurut Aaron, bukan hanya pihaknya dan Inhutani I saja yang bekerjasama dengan Keep The Habitat. Kelompok IUPHHK lainnya dan pemerintah daerah di Sulawesi Barat juga mengikat kerjasama dengan lembaga tersebut.


“Total luas areal yang dikerjasamakan mencapai 500.000 hektare yang terletak di kawasan hutan Mamuju,” katanya.


Aaron menjelaskan, selain menghentikan penebangan, kegiatan lain yang juga menguntungkan adalah berkembangnya kegiatan kemasyarakatan seperti penyediaan bibit dan penanaman. “Jadi jangan terlalu apriori dengan dana karbon,” katanya.


Dia berharap pemerintah bisa lebih mendukung langkah-langkah yang sudah dilakukan oleh pemegang konsesi hutan dengan membuat regulasi yang kondusif.


Hutan Tanaman

Sementara itu, Soichiro Tomita, Presiden Direktur PT Musi Hutan Persada, perusahaan pemegang konsesi hutan tanaman industri menyatakan, di masa yang akan datang kegiatan penanaman hutan tanaman mungkin saja bisa mendapat kucuran dana karbon. Pasalnya, kegiatan penanaman pada hutan tanaman menyerap karbon dalam jumlah besar.


“Dia masa yang akan datang ketika sudah ada kesamaan pemikiran maka dana karbon bisa mengalir untuk kegiatan penanaman pada hutan tanaman. Namun untuk saat ini memang belum,” katanya.


Tomita menyatakan, meski ada peluang untuk mendapat dana karbon, pihaknya saat ini fokus untuk memproduksi kayu untuk memasok industri pulp dan kertas.

No comments:

Sign up for PayPal and start accepting credit card payments instantly.